Alumni Universitas Pandanaran Harus Miliki Sikap Kritis dan Berkarakter Kuat

Ketua Yayasan Abdi Masyarakat Dra. Hj. Harini Krisniati, MM meminta agar alumni Universitas Pandanaran harus memiliki sikap kritis dalam berpikir dan berkarakter kuat. Gelar dalam prosesi wisuda, kata dia, merupakan salah satu bukti untuk bisa bermakna bagi bangsa dan negara dan akan sangat berkontribusi mengangkat nama almamater.


 ‘’Untuk itu, saya berharap agar alumni Unpand dapat memiliki sikap kritis dalam berpikir dan berkarakter kuat, agar dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat,’’ tegas Harini, memberikan sambutan dalam  Upacara Wisuda XXVII Universitas Pandanaran (Unpand), Selasa (18/7) di Shamrock Ball Room MG Setos Hotel  Semarang.

Dengan terlaksananya wisuda ke-27 dari sejak berdiri hingga saat ini, Universitas Pandanaran telah melantik wisudawan sebanyak 3.414 orang, dengan rincian Program Sarjana sejumlah 2.102 orang, dan Program Diploma D3 sejumlah 1.312 orang.

Dalam wisuda kali ini, terpilih sebagai wisudawan terbaik sekaligus cumlaude Yulie Billiart Sulistya Siwi Candra Sinta Prodi  S1 Manajemen IPK : 3,99 dan Khafid Tri Prasetya Prodi D3 Administrasi Niaga IPK : 3,79. 

Wakil Rektor I Bidang Akademik sekaligus ketua panitia Wisuda ke XXVII Universitas Pandanaran Dr. Dra. Hj. Cicik Harini, M.M. menambahkan, peningkatan mutu dalam proses pembelajaran sangat penting, sehingga diupakakan dengan terus meningkatkan kualitas dan pelayanan kepada mahasiswa. 

“Dengan demikian transfer ilmu yang terjadi di lingkungan Universitas Pandanaran menjadikan bekal bagi para alumni, tak hanya bermanfaat dalam ranah keluarga, namun juga berimbas positif bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” kata Cicik Harini. 

Rektor Universitas Pandanaran Agustien Zulaidah, ST, MT. menjelaskan, alumni Unpand sudah dibekali dengan kemandirian dalam berbagai teori baik pada pemahaman pada pengetahuannya maupun skill sebagai implikasi dalam MBKM. 

Dalam penerapan Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sesuai dengan permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, pada Pasal 18 disebutkan bahwa pemenuhan masa dan beban belajar bagi mahasiswa program sarjana dan sarjana terapan dapat dilaksanakan dengan mengikuti seluruh proses pembelajaran dalam program studi pada perguruan tinggi sesuai masa dan beban belajar dan mengikuti proses pembelajaran di dalam program studi untuk memenuhi sebagian masa dan beban belajar dan sisanya mengikuti proses pembelajaran di luar program studi. 

“Sejak tahun akademik 2021/2022 Universitas Pandanaran telah melaksanakan MBKM antar program studi baik internal maupun eksternal, serta magang di luar kampus,’’ tegas Agustien.

Salah satu alumni Universitas Pandanaran Dika Vivi Widyanti,SM. MM, yang kini menjadi dosen manajemen pemasaran Politeknik Negeri Semarang, memberi testimoni. 

“Untuk mencari dan menggapai apa yang dicita-citakan maka yang perlu dipersiapkan adalah membentuk karakter diri yang lebih baik dari hari ke-hari, terus belajar, pantang menyerah, tetap rendah hati dan tidak perlu memandang pihak lain dengan  sebelah mata, karena di balik kekurangan pastilah terdapat kelebihan yang bisa membawa sinergitas yang baik, entah kapan,” kata alumni Angkatan tahun 2011, yang pernah berkarier di PT KAI, Lippogroup, pernah menjadi dosen di FE Manajemen Universitas Pandanaran,  dan saat ini menjadi ASN di Politeknik Negeri Semarang.