Aktivis dan Tokoh Pergerakan Kota Solo, BRM Kusumo Putro mengingatkan agar semua pihak saling menjaga iklim tetap kondusif. Hal ini menyikapi rencana unjuk rasa oleh Koalisi People Power Indonesia pada Jumat (7/7) di Bundaran Gladak Solo.
"Kebebasan berpendapat dan berekspresi merupakan hak konstitusional setiap orang. Namun, penyampaian pendapat harus dilakukan dalam koridor demokrasi," kata Kusumo pada, Kamis (6/7).
Menurut Kusumo, jika penyampaian pendapat sampai dilakukan dengan cara memancing keributan maka akan merusak kedamaian warga selama ini. Adanya dinamika dalam perkembangan demokrasi di tengah tahapan Pemilu 2024 merupakan hal wajar. Namun saat ini sudah mulai berkembang bagus, maka upaya menyampaikan aspirasi dengan cara elegan jauh lebih diutamakan.
Selain itu Kusumo melihat belum kuatnya urgensitas masalah menjadi alasan demo tersebut digelar. Dia nilai masyarakat masih kondusif.
"Saya yakin warga Solo bisa menjaga kedamaian itu. Namun sebaliknya jika ada potensi merusak tatanan itu, maka di situlah pentingnya untuk mengantisipasi adanya provokasi yang ingin mengacaukan penyampaian pendapat itu," ujar Kusumo.
Pria bergelar doktor bidang ilmu hukum itu berharap agar seluruh peserta demonstrasi tetap menjaga etika dalam upaya penyampaian pendapat di muka umum.
"Demonstrasi yang tertib mencerminkan bahwa warga Solo piawai dalam menyampaikan pendapat. Saya juga mendapat informasi bahwa peserta demo nanti juga ada warga dari luar Solo," tegasnya.
- Aktivis Semarang Kirim ‘Tanda Cinta’ untuk Anggota DPRD Periode 2024-2029
- Aliansi Warga Solo Gelar Aksi Damai di DPRD, Dukung Daerah Otonomi Baru di Papua
- Warga Grogol Protes Limbah Pabrik Plastik, LSM LAPAAN RI Sebut Ini Bencana Lingkungan Hidup !