Jumlah orang yang kelaparan telah meningkat selama pandemi Covid-19. Laporan terbaru PBB pada Senin (12/7) menyebutkan peningkatan sebanyak 18 persen itu telah menunjukkan kemunduran dalam upaya memberikan kemudahan akses makanan.
- Tingkatkan Rasa Cinta Tanah Air Dengan Lomba PBB
- PBB Sokong Pil Antivirus Covid-19 Generik dan Murah untuk Negara Miskin
Baca Juga
"Itu berarti selama ini apa yang telah dilakukan justru keluar dari jalur untuk mencapai tujuannya memberantas kelaparan pada tahun 2030. Pandemi membawa orang-orang kembali kepada kesulitan mendapatkan makanan," kata laporan itu, seperti dikutip dari AFP.
"Resesi ekonomi sebagai konsekuensi dari langkah-langkah penahanan Covid-19 di seluruh dunia telah berkontribusi pada salah satu peningkatan kelaparan dunia terbesar dalam beberapa dekade," kata laporan itu.
Satu dari tiga orang di dunia (sekitar 2,37 miliar) tidak bisa mendapatkan cukup makanan pada tahun 2020. Tahun ini, perhitungan itu meningkat hampir 320 juta hanya dalam satu tahun.
Peningkatan kelaparan meluas karena resesi mempengaruhi hampir semua negara berpenghasilan rendah dan menengah.
Namun, sesungguhnya pandemi Covid-19 hanyalah puncak gunung es. Pandemi telah mengekspos kerentanan yang telah terbentuk dalam sistem pangan masyarakat dalam beberapa tahun terakhir sebagai akibat dari faktor-faktor kunci seperti konflik, perubahan iklim dan perubahan iklim, perlambatan ekonomi dan resesi.
Badan-badan PBB, bagaimanapun, mengatakan tahun ini memiliki kesempatan unik untuk membalikkan dinamika, berkat dua KTT pangan dan gizi utama dan pertemuan COP26 tentang perubahan iklim.
Dilansir Kantor Berita Politik RMOL, laporan ini diterbitkan bersama oleh Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian (IFAD), Dana Anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP), dan Dunia. Organisasi Kesehatan (WHO). [sth]
- Tingkatkan Rasa Cinta Tanah Air Dengan Lomba PBB
- PBB Sokong Pil Antivirus Covid-19 Generik dan Murah untuk Negara Miskin
- Semarang Dinilai Berhasil Hadapi Pandemi Dengan Sistem Kota Cerdas