Airlangga Hartarto dianggap
sebagai ketua umum paling sukses membawa perubahan bagi Partai
Golkar. Prestasinya cukup gemilang menjadikan Golkar parpol tiga besar
di tengah badai kasus korupsi yang menjerat ketum sebelumnya yakni
Setya Novanto dan Idrus Marham.
- Cagub dan Cawagub Andika-Hendi Ziarah ke Makam Sunan Kalijaga
- Polres Tegal Sukses Amankan Kampanye Akbar
- Bupati Magelang Siapkan Fasilitasi Penyelenggaraan Pemilu 2024
Baca Juga
Pengamat politik Hendri Satrio menyampaikan, Airlangga berhasil membawa perubahan di tubuh partai berlambang pohon beringin itu. Salah satunya dengan membawa Golkar lebih baik.
"Airlangga berhasil jaga Golkar sebagai parpol papan atas," ungkap Hendri kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (4/9).
Hendri menerangkan, Airlangga masuk pada fase peralihan dimana ketum Golkar kerap berganti lantaran tersangkut masalah korupsi seperti Setya Novanto dan Idrus Marham. Meski tidak datang dari awal, Airlangga dianggap mumpuni menjaga Golkar.
"Airlangga masuk di peralihan ya dia kan enggak datang dari awal, ada Setnov, Akom (Ade Komarudin) ada Setnov lagi sempet Idrus baru akhirnya Airlangga," ujar dia.
Dengan keterbatasan waktu untuk konsolidasi dan menggerakkan mesin partai, karena Pemilu 2019 tinggal satu setengah tahun, hasil yang diraih Golkar sudah sangat baik, dimana Airlangga cukup mampu mempertahankan Golkar berada di level parpol papan atas.
"Jadi nanti kalau terpilih sebagai ketum lagi, dia baru bekerja sesungguhnya dari awal lagi baru kita nilai nanti prestasinya dia," katanya.
Di tengah kabar tak sedap mengenai Golkar, akibat dua ketumnya tersangkut masalah korupsi. Airlangga memiliki prestasi sangat baik untuk Golkar.
Tapi kalau kemaren kondisi transisi dengan berbagai isu kroruspi Idrus dan Setnov prestasi dia (Airlangga) menurut saya udah sangat baik sekali," jelasnya. [fak]
- Masa Tenang, Bawaslu Blora Tertibkan 10.444 Alat Peraga Kampanye
- Andika-Hendi Siap Wujudkan Mimpi Masyarakat Cilacap
- Tak Hanya Tangani Stunting, Program Maksi Gratis Prabowo Juga Bantu Ekonomi Warga