8 Persen Pelajar Terpapar Covid-19, Dinkes Kota Semarang Minta Pelajar SMA Segera Vaksin Booster

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang mencatat anak-anak usia sekolah saat ini tengah banyak yang terpapar Covid-19. Dinkes mencatat delapan persen dari total kasus yang ada saat ini di Kota Semarang didominasi oleh pelajar kelas XI dan XII SMA.


Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan jumlah kasus terkonfirmasi pada bulan November ini ternyata lebih dari dari prediksi awal. 

Bahkan penularan yang juga banyak menyerang anak-anak pelajar SMA juga membuat pihaknya melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah untuk segera mengupayakan pemberian vaksin dosis ketiga atau booster bagi pelajar kalangan SMA/SMK atau yang sudah berusia 18 tahun keatas.

“Kami sudah koordinasi dengan Disdik Provinsi untuk bisa segera melakukan booster bagi yang sudah 18 tahun keatas. Karena jika memang nanti terpapar itu minimal tidak ada gejala yang dirasakan,” kata Hakam, Senin (21/11).

Hakam menyebutkan penularan saat ini memang hampir sama dengan varian Omicron maupun varian jenis baru yakni XBB. Namun jumlah yang terpapar varian XBB ini lebih tinggi dari prediksi yang ada di bulan November ini.

Sedangkan capaian vaksinasi booster di Kota Semarang hingga saat ini masih diangka 65 persen, sama seperti sebelumnya. 

Namun angka tersebut juga masih ada warga dari luar Kota Semarang. Hakam menyebut secara ideal untuk menekan penularan kasus, angka vaksinasi booster khusus warga Semarang saja harus sudah diangka 80-90 persen.

“Kalau saat ini kan yang terpapar biasanya komorbid, karena kalau komorbid antibodi pasti rendah. Minimal tetap pakai masker, agar tidak terpapar,” ucapnya.

Sementara terkait dengan lonjakan kasus Covid-19 dengan adanya libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), Hakam memprediksi lonjakan kasus terjadi pasca libur Nataru yakni di bulan Januari 2023.

Pihaknya mengatakan jika lonjakan kasus ini bisa ditelan dnegan terus menerapkan protokol kesehatan, mempercepat capaian vaksinasi booster dan mengaktifkan kembali aplikasi Peduli Lindungi ditempat keramaian.

“Kalau kita prediksi Januari akan terjadi lonjakan, kita minta masyarakat untuk tetap taat protokol kesehatan, segera melakukan booster, dan kembali mengaktifkan aplikasi peduli lindungi di keramaian,” jelasnya.

Terkait dengan pembatasan pada libur Nataru, Hakam mengaku masih menunggu instruksi dari pemerintah pusat apakah akan menerapkan PPKM Level atau menerapkan kebijakan yang lainnya.

“Kalau aturan PPKM apakah akan ditingkatkan levelnya atau tidak, kita tunggu perintah dari pusat,” tandasnya.