Camat Batang Siti Ghoniah mengingatkan warga di delapan desa rawan banjir menghadapi musim hujan. Ia menyebut delapan desa itu antara lain desa Kalipucang Wetan, Kalipucang Kulon, Karanganyar, Denasri Kulon, Denasri Wetan, keluarahan Watusalit, desa Klidang Wetan dan Klidang Lor.
- Refleksi Akhir Tahun, Karutan Salatiga : Terus Berbenah dan Jangan Puas Diri
- Rel Kereta Api Layang Simpang Joglo, Icon Baru Kota Solo
- Didominasi Muka Lama, 45 Anggota DPRD Kabupaten Batang Resmi Dilantik
Baca Juga
"Alasannya karena saluran sungai Gabus menyempit, untuk yang dua desa terakhir dekat dengan wilayah pantai," katanya Siti di kompleks kantor Bupati Batang, Selasa (14/9).
Ia menyebut sedimentasi dan penyempitan sungai Gabus cukup parah. Siti minta warga tidak membuang sampah sembarangan agar tidak ada sumbatan di saluran air.
Selain itu, pihaknya sudah melakukan berbagai antisipasi dengan melakukan program padat karya hingga mengandalkan pasukan got dari Dinas Lingkungan Hidup.
"Biasanya mulai hujan-hujan deras di bulan Desember dan Januari," jelasnya.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang, Ulul Azmi menyebut ada dua sungai utama yang jadi penyebab banjir yaitu sungai Gabus dan sungai Sambong. Kedua sungai itu merupakan wilayah kerja pemerintah provinsi Jawa Tengah.
"Saya dengar ada rencana normalisasi tapi tidak jadi karena refocusing," katanya.
Pihaknya hanya mengandalkan program padat karya serta pengerukan skala kecil di muara sungai, mulai dari sungai sambong hingga sungai Gendingan.
Menurutnya, hal itu kuranh efektif karena ketika air pasang naik atau hujan akan menutup kembali saluran air.
- Jelang HPN 2025, Wartawan Purworejo Ziarah ke Makam Tokoh Pers
- Dua Cross Girder Jembatan Kalikutho Jatuh Ke Sungai
- Semarang: Bangun Jalan Baru Dan Siapkan Infrastruktur Modern Demi Atasi Macet Seperti Kota Metropolitan Lain?