Maskapai Amerika Serikat (AS), United Airlines, bersiap untuk memecat ratusan karyawannya yang menolak untuk divaksinasi Covid-19.
- India Punya Mata di Langit untuk Awasi Perbatasan
- Turki Tangkap Seorang Tersangka Pelaku Kebakaran Hutan
- Barack Obama Membagikan Pengalaman Ketika Menjabat Sebagai Presiden AS
Baca Juga
Berdasarkan kebijakan maskapai pada awal Agustus, seluruh karyawan diwajibkan melakukan vaksinasi, dan mereka harus menunjukkan bukti telah divaksin paling lambat pada Senin (27/9), dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Setelah tenggat waktu, United Airlines pada Selasa (28/9) mengumumkan siap untuk memproses pemutusan hubungan kerja dengan 593 karyawan yang tidak divaksinasi.
"Ini adalah keputusan yang sangat sulit, tetapi untuk menjaga keamanan tim selalu menjadi prioritas pertama kami," kata Chief Executive United Airlines Scott Kirby dan Presiden Brett Hart kepada karyawan dalam sebuah memo, seperti dimuat Reuters.
Perusahaan mengatakan, para pekerja dapat menyelamatkan pekerjaan mereka jika mereka divaksinasi sebelum pertemuan pemutusan hubungan kerja formal dilakukan.
"United telah menerima permintaan pengecualian vaksin dari karyawan karena alasan agama dan medis. Karyawan tersebut berjumlah kurang dari 3 persen dari 67.000 angkatan kerja maskapai AS," kata United Airlines.
Perusahaan memiliki rencana untuk menempatkan karyawan yang menerima pengecualian agama untuk cuti pribadi sementara yang tidak dibayar mulai 2 Oktober. Namun, rencana itu ditunda hingga 15 Oktober karena gugatan yang menentang kebijakan tersebut.
Seorang juru bicara perusahaan mengatakan maskapai berencana untuk mempekerjakan sekitar 25.000 orang selama beberapa tahun ke depan, dan vaksinasi akan menjadi syarat kerja untuk semua karyawan baru.
"United juga akan meminta siswa di sekolah pelatihan pilotnya untuk divaksinasi," kata jurubicara itu.
Perusahaan menepis anggapan bahwa persyaratan vaksin menghalangi pelamar untuk pekerjaan di maskapai penerbangan.
- Polisi Ungkap Motif Pelaku Penembakan Shinzo Abe
- Inggris Minta Warganya Menjauh dari Bandara Kabul
- Ini Penjelasan Teguh Santosa Tentang “Areas Of Overlapping Claims” Dalam Pernyataan Bersama RI Dan China