Sebuah peluang emas tampaknya terlewatkan oleh para pencari kerja di Kabupaten Batang. Rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun anggaran 2024 yang membuka 184 formasi untuk tenaga kesehatan dan teknis justru sepi peminat di beberapa posisi strategis.
- DPRD Kota Semarang Kawal Pedagang Johar Dapat Lapak
- Luncurkan Si Gercep, DPUPR Batang Bisa Tambal Lubang Jalan Dalam Waktu 30 Menit
- Alokasi Anggaran Polresta Magelang 2023 Rp110 M untuk Lima Program Unggulan
Baca Juga
Ironisnya, meskipun masa pendaftaran sudah dimulai sejak 20 Agustus 2024 dan akan segera berakhir pada 6 September 2024, formasi-formasi penting seperti dokter anestesi dan pranata komputer masih minim pelamar.
Dwi Riyanto, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Batang, Ia mengungkapkan bahwa meskipun total pelamar yang terdaftar sudah mencapai 2.488 orang, hanya 1.065 pelamar yang berhasil menyelesaikan proses pendaftaran.
"Sampai saat ini, pelamar yang sudah masuk sebanyak 2.488 pelamar, namun yang sudah submit hanya 1.065. Ada beberapa formasi yang masih sepi peminat," ujar Dwi Riyanto dengan nada prihatin.
Yang menjadi sorotan utama dalam rekrutmen ini adalah kurangnya minat pada formasi-formasi tenaga medis. Beberapa posisi seperti dokter anestesi, dokter umum, dokter gigi, dan pranata komputer masih belum terisi sepenuhnya. Padahal, formasi-formasi ini sangat krusial dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan dan infrastruktur teknologi di Kabupaten Batang.
"Formasi dokter anestesi, dokter umum, dokter gigi, dan pranata komputer saat ini masih sepi pendaftar," ungkap Dwi Riyanto.
Kondisi ini tentu menimbulkan pertanyaan besar. Mengapa formasi-formasi yang secara tradisional dianggap bergengsi dan vital justru kurang diminati? Apakah masyarakat masih ragu dengan stabilitas karir sebagai pegawai negeri sipil di era modern ini, atau ada faktor lain yang membuat mereka menghindar?
Salah satu hambatan yang cukup signifikan dalam proses pendaftaran CPNS tahun ini adalah masalah teknis, khususnya terkait dengan penggunaan e-materai. Banyak calon pelamar yang mengalami kesulitan dalam mengunggah dokumen yang membutuhkan e-materai, sehingga hal ini menjadi salah satu penyebab lambatnya proses pendaftaran.
"Di tempat kami, banyak pelamar yang curhat karena kesulitan dengan e-materai. Namun, ini di luar kendali kami," keluh Dwi Riyanto.
Hambatan teknis ini tentu menambah frustrasi para calon pelamar, terlebih dengan batas waktu pendaftaran yang semakin menipis.
Meskipun masalah ini cukup mengganggu, hingga saat ini belum ada informasi resmi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengenai kemungkinan perpanjangan waktu pendaftaran.
"Belum ada informasi lebih lanjut dari BKN terkait perpanjangan waktu, meskipun banyak pelamar yang mengalami masalah teknis dengan e-materai," lanjut Dwi Riyanto.
- Pastikan Layanan di Balik Jeruji, BPJS Kesehatan Pekalongan Sosialisasi di Lapas Batang
- Isu Bupati Impor di Pilkada Batang 2024, Pengamat Politik: Cukup Ampuh Digunakan
- Bencana Kekeringan Melanda Ribuan Jiwa di Kabupaten Batang: BPBD Turun Tangan