Sebanyak 3.290 bidan puskesmas disiapkan untuk mengikuti pelatihan kontrasepsi yang bakal digalakkan tahun ini. Hal itu dipastikan Sekretaris Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Sekretaris Utama BKKBN, Budi Setiyono, Kamis (6/3).
Budi, dalam kesempatan ini Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Sektor Kesehatan (KKSK) Triwulan I Tahun 2025 bersama Menteri Kesehatan, BPJS Kesehatan, BPOM, OJK, dan DJSN di Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK), Jakarta ini, hadir mewakili Mendukbangga/Kepala BKKBN Wihaji.
Rapat KKSK ini mengagendakan sejumlah kegiatan yang akan dilakukan, diantaranya, mengintegrasikan rencana, kebijakan, dan monitoring dan evaluasi dari kebijakan yang dibuat di sektor kesehatan.
Beberapa poin penting Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang berkaitan dengan program Kemendukbangga/BKKBN antara lain meningkatkan kompetensi bidan puskesmas untuk pelayanan KB Implan dan IUD.
“Selanjutnya pelatihan kontrasepsi bagi 3.290 bidan dengan target 100% puskesmas memiliki bidan kompeten deadlinenya November 2025. Kemudian mengintegrasikan tata kelola program kesehatan ibu dan anak (KIA) dengan integrasi data kementerian/lembaga terkait,” ungkap Menteri Budi.
Selain itu juga sinergitas dalam hal peningkatan interoperabilitas data Kemenkes, Kemendukbangga/BKKBN, BPOM, dan BPJS.
Sementara itu, Sesmen Kemendukbangga/ Sestama BKKBN menyambut baik dukungan Kemenkes dalam peningkatan pelayanan KB dengan pelatihan bidan untuk memasang alat kontrasepsi IUD dan implan.
“Pelatihan tersebut sangat penting untuk memastikan agar bidan memiliki kapasitas dan kualitas pelayanan yang memenuhi standar internasional” jelasnya.
Rapat ini juga diharapkan menjadikan kementerian/lembaga terkait saling bersinergi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di bidang kesehatan.
Di era efisiensi ini, Rapat KKSK tetap diselenggarakan secara sederhana namun tetap substansial dan menghasilkan sinergitas kementerian/lembaga yang kuat dalam peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.
Hal ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 dengan mewujudkan Astacita presiden dan wakil presiden RI ke-4 yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas serta Astacita ke-6 membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan.
- Menteri BKKBN Serahkan Sertifikat Elsimil di Batang
- Kolaborasi Entaskan Stunting dan Kemiskinan di NTT Melalui Inovasi Program Konsorsium Perguruan Tinggi
- Mendag Lepas Ekspor Mainan Hewan ke Eropa dan Amerika Senilai Rp35 Miliar