250 Siswa Ambil Bagian Identifikasi Bakat Cabang Olahraga Atletik

Sekitar 250 siswa dari seluruh sekolah di Kota Salatiga ambil bagian dalam Identifikasi Bakat Cabang Olahraga Atletik, di Stadion Kridanggo, Salatiga, Kamis (4/11).


Asisten Deputi Pembibitan, dan IPTEK Olahraga pada Kementerian Pemuda dan Olahraga Waluyono menginformasikan tujuan kegiatan dilaksanakan dalam upaya memetakan bibit atlet dari Aceh hingga Papua. 

"Tentu kegiatan bukan dalam rangka penjaringan tapi pemetaan, penjaringan akan ada tim sendiri," kata Waluyono. 

Pemetaan, ungkap dia, berupa bimbingan ke daerah bagaima metode dan aplikasi menentukan anak punya talenta sebagai atletik atau tidak. 

Ada pun, aplikasi yang diberikan kepada daerah sebagai ujung tombak bibit atlet nasional,  untuk deteksi ini, misalnya akan kita adakan metode tes pengukurannya ternyata dari 250 peserta ada rekomendasi lima orang, selanjutnta bisa kita bina dan bisa jadi pelari cepat, maraton, dan lainnya sesuai dengan bakat yang dimiliki. 

Selanjutnya setelah rekomnedasi muncul yang dibutuhkan adalah peran pelatih, anak, ortu, Pemerintah daerah untuk menyediakan fasilitas dalam mengelola bibit. 

"Kita hari ini menggelar indentifikasi bakat di dua tempat yaitu: Palembang dan salatiga. Karena pandemi hanya digelar di 30 daerah, karena refokusing," tambahnya. 

Identifikasi Bakat Cabang Olahraga Atletik ini, diakuinya, memang bukan menjadi acuan namun sekarang ini daerah ladang atlet sepakbola kami pantau hanya dari empat titik sumatera Utara, jawa barat, untuk wilayah timur Ambon dan Papua.

Ladang bibit atlet bulutangkis jelas Kudus walau dari berbagai daerah tapi pengahsilnya Djarum. 

Adapun untuk  cabang atletik, sudah kita ketahui Jawa tengah ladangnya khususnya Salatiga. Setelah terpilih teruslah berlatih, berlatih tidak hanya kalau ada pelatih. 

Tak lupa, Waluyo mengucapkan terima kasih kepada pemerintah kota Salatiga dan berharap hasil ditindaklanjuti.