Otoritas Nepal mulai melakukan proses pemulangan jenazah korban kecelakaan pesawat Yeti Airlines yang jatuh di Pokhara pada Minggu (15/1).
- Dua Atlet Afghanistan Hadiri Paralimpiade Tokyo dengan Penerbangan Rahasia
- Pemerintahan Baru Afghanistan Versi Taliban Segera Diumumkan
- RI dan AS Sepakat Dorong Perundingan Damai Afghanistan
Baca Juga
Sedikitnya 22 jenazah yang telah teridentifikasi sudah dipulangkan kembali kepada keluarga masing-masing. Sementara 49 jenazah lain masih diproses untuk dibawa ke ibukota Kathmandu pada Rabu (18/1), dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.
Meski begitu, tim penyelamat masih bekerja untuk mencari sisa-sisa tubuh yang tertinggal dari korban, serta membersihkan puing-puing pesawat yang berserakan. "Kami mengevakuasi satu jenazah tadi malam. Tapi itu menjadi tiga bagian. Kami tidak yakin apakah itu tiga mayat atau satu mayat. Itu akan dikonfirmasi hanya setelah tes DNA (dilakukan)," kata jurubicara kepolisian, AK Chetri, seperti dimuat WIO News.
Hingga Selasa pagi (17/1), 70 jenazah telah ditemukan, sementara dua lainnya masih hilang. Operasi pencarian akan diperluas ke area dua hingga tiga kilometer dari lokasi kejadian, dengan mengerahkan drone untuk menyusuri tempat-tempat yang tidak bisa digapai oleh tim penyelamar.
Kecelakaan nahas menimpa pesawat ATR 72 milik Yeti Airlines yang membawa 68 penumpang dan empat awak. Pesawat jatuh sebelum mendarat di Bandara Pokhara.
Insiden yang terjadi pada pesawat Yeti Airlines itu merupakan sejarah kecelakaan penerbangan terburuk yang menimpa Nepal dalam tiga dekade.
- Teguh Santosa: Keajaiban Pembangunan China Menjadi Inspirasi
- Ratu Elizabeth II Pulih dari Covid-19
- Lima Orang WNI Ditembak Oleh Otoritas Perairan Malaysia