2019, Angka Stunting Di Kendal Naik

Angka stunting di Kabupaten Kendal terbilang masih tinggi meski pemerintah kabupaten Kendal terus berupaya menekan angka tersebut.


Pada tahun 2019 ini, jumlah balita yang mengalami stunting mencapai 1655 balita.

Angka itu naik dibandingkan tahun 2018 yakni sebanyak 1158 balita.

Stunting merupakan kondisi dimana tubuh anak tidak mengalami pertumbuhan yang normal.

Anak yang mengalami stunting memiliki tinggi dibawah normal anak pada umumnya.

Salah satu penyebab terjadinya stunting yakni kekurangan gizi yang dialami oleh bayi pada masa

perkembangan dalam kandungan.  

Sekretaris Daerah Kendal, Moh Toha, mengatakan, pihak pemkab serius dalam penanganan stunting meski daerah ini bukanlah lokus penanganan kasus stunting di Jawa tengah.

Dari pemerintah akan memberikan bantuan berupa makanan tinggi gizi untuk perbaikan gizi bagi para balita. Kami terus kampanyekan cuci tangan menggunakan sabun. Itu hal sederhana namun banyak manfaatnya bagi kesehatan," katanya dalam Gebyar Germas (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) Kabupaten Kendal, Sabtu (16/11).

Toha mengimbau masyarakat untuk melaksanakan prilaku hidup.

Diantaranya melakukan aktivitas gerak seperti olahraga secara rutin, menjaga kebersihan serta mengkonsumsi makan-makanan yang bergizi.

"Berbagai macam-macam penyakit ditimbulkan oleh pola hidup yang tidak sehat, maka dari itu harus dilakukan pola hidup sehat mulai dari aktivitas sehari-hari dan makanan yang dikonsumsi harus seimbang," tambahnya.

Sementara itu, Kepada Dinas Kesehatan Kendal, Ferynando Rad Bonay mengatakan, bahwa Kendal bukanlah fokus pengentasan stunting di Jawa Tengah.

Hal itu karena angka stunting Kabupaten Kendal masih di bawah 20 persen terhadap jumlah balita.

"Angka stunting Kendal sebesar 2,6 persen, tahun lalu 1,9 persen. Tapi itu tetap menjadi perhatian bagi kami. Oleh karena itu untuk mencegah balita stunting, ibu hamil diminta memperhatikan kesehatan dan kebutuhan gizinya," katanya.