15 Rumah Warga Pongangan Semarang Berhasil Dibedah dalam TMMD

TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung tahap pertama tahun 2022 resmi ditutup.


TMMD Sengkuyung tahap I yang merupakan sinergi dari Kodim 0733 Kota Semarang, Pemerintah Kota Semarang dan masyarakat dilakukan di Kelurahan Pongangan, Kecamatan Gunungpati. 

TMMD merupakan bentuk dharma bhakti TNI dengan mendukung program pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Dandim 0733 Kota Semarang, Letkol Inf. Honi Havana mengatakan, pelaksanaan TMMD Sengkuyung ini adalah sebuah amanah dengan bersinergi bersama Pemerintah Kota Semarang untuk mensejahterakan masyarakat, seperti di Kelurahan Pongangan. Kegiatan dalam TMMD Sengkuyung sendiri meliputi kegiatan fisik dan non fisik.

"Semuanya bersinergi jadi satu baik fisik maupun non fisik, mulai dari pembangunan jalan, perbaikan saluran air, bedah rumah, kegiatan non fisik tentang KB, kesehatan, olahraga, pengajian, dukcapil, administrasi dan lainnya," kata Honi usai melakukan penandatangan penutupan TMMD Sengkuyung Tahap I di Balaikota Semarang, Kamis (9/6).

Honi berharap dengan kegiatan TMMD ini masyarakat Kelurahan Pongangan bisa jauh lebih sejahtera. Terkait dengan TMMD Sengkuyung tahap selanjutnya, Honi mengaku masih akan melihat wilayah mana yang layak mendapatkan program tersebut bersama Walikota Semarang.

"Ini kita bersama-sama kita kerjakan antara Pemerintah Kota Semarang bersama Kodim dan juga dari kepolisian dan unsur masyarakat lain sehingga bisa lebih efektif," terangnya.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi yang diwakili Wakil Walikota Semarang, Hevearita G. Rahayu menambahkan, dalam TMMD Sengkuyung tahap I ini pihaknya menyampaikan apresiasi kepada Kodim 0733 Kota Semarang. 

Bahkan untuk TMMD kali ini berhasil melakukan bedah rumah sebanyak 15 rumah tak layak huni di Kelurahan Pongangan.

"Di kelurahan Pongangan juga ada bedah rumah ada 15 rumah, ini artinya juga bisa membantu terhadap masyarakat yang kurang mampu," jelasnya.

Ita, sapaan akrabnya, mengaku jika sinergi seperti ini nantinya bisa menjadi role model untuk membuat kegiatan lainnya dengan cara disatukan dan tidak terpecah-pecah, sehingga hasil akhirnya bisa nampak lebih jelas dan lebih baik.

"Hal ini bisa jadi role model bahwa satu kegiatan ini bisa dijadikan satu dan tidak terpecah-pecah sehingga hasilnya tampak, seperti bedah rumah kemudian sarprasnya juga jadi, dan untuk masyarakatnya juga lebih baik dna bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat," ungkapnya.

Ita berharap kegiatan TMMD Sengkuyung ini bisa terus berlanjut untuk kelurahan-kelurahan lain yang ada di Kota Semarang. "Kita harapkan bisa berkesinambungan dna bisa menjadi kegiatan prioritas bagi dinas atau OPD yang lain," pungkasnya.