10.000 CCTV di Kota Semarang Bisa Langsung Dipantau Warga

Seiring perkembangan teknologi, Pemerintah Kota Semarang juga turut memanfaatkannya dengan memasang kamera pengintai atau CCTV di lebih dari 10.000 titik ditiap sudut Kota Semarang.


Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Semarang, Bambang Pramusinto mengatakan semua CCTV tersebut sudah terintegrasi mulai ditingkat RT, Kantor Kelurahan, Kecamatan, Pusat Keramaian, Infrastruktur hingga Jalan Protokol.

CCTV ini bisa dilihat secara langsung melalui tiliksemar.semarangkota.go.id dan bisa diakses melalui smartphone oleh masing-masing warga Semarang. Bahkan ada fitur analitik yang juga dikembangkan oleh Pemkot yang bisa melakukan analisa di pusat keramaian. Sebut saja kepatuhan memakai masker, jumlah kendaraan, sampah, banjir dan parkir liar. Fungsi lainnya tentu untuk ronda online agar Semarang jauh dari kriminalitas.

"Hampir semua CCTV di Semarang ini sudah terintegrasi dan bisa dilihat langsung, mulai dari tingkat RT, pasar, tempat wisata, jalan protokol. Nanti kita juga akan pasang lagi di titik yang dianggap rawan," kata Bambang, Senin (18/10).

Bambang menyampaikan dari 10 ribu lebih CCTV yang dipasang di tingkat RT baru sekitar 60 persennya sudah terintegrasi dan bisa dilihat secara langsung di command center yang di Balai Kota Semarang ataupun dari tiliksemar.

"Wilayah yang belum yakni Gunungpati dan Mijen, karena memang belum ada jaringan disana. Saat ini kita bekerjasama dengan vendor untuk membuka akses internet di wilayah tersebut," tuturnya.

Bambang mengatakan pada tahun 2022 semua CCTV akan terintegrasi. Nantinya akan ditambah dengan CCTV baru yang akan dianggarkan Pemkot Semarang dengan jumlah 10.293 di tingkat RT untuk melengkapi CCTV yang sebelumnya sudah dipasang. Dengan adanya CCTV yang terintegrasi ini, menurut dia bisa menekan tingkat kriminalitas di Semarang.

"Misal ada pencurian bisa terekam dan bisa dicari di CCTV ini. Nanti kita akan koneksikan semua, dan kita akan menambah server. Menurut saya, banyak sisi positifnya, pelaku kejahatan pasti mikir ketika berniat melakukan aksi," ungkapnya.

Menurut survey yang ada, dengan adanya CCTV terintegrasi tingkat kejahatan di Kota Semarang menurun. Bahkan yang terbaru adalah penangkapan begal di depan Balai Kota Semarang yang juga terekam CCTV, sehingga pengembangan dan pencarian pelaku kejahatan bisa lebih mudah dilakukan.

"Tempat rawan kecelakaan akan kita pasang juga, misal Sigar Bencah, Kaligawe dan lainnya. Anggaran kami selain penambahan ditingkat RT, juga ada 30 CCTV lagi dipasang di tempat-tempat rawan dan pusat keramaian," bebernya.

Bambang juga akan menggandeng pihak swasta yang memiliki CCTV untuk bisa diintegrasikan. Selain untuk keamanan, fitur analitik juga bisa digunakan untuk menganalisa kecenderungan perilaku masyarakat.

"Karena dipantau langsung, kita bisa lihat apakah ada kerumunan atau tidak, pelanggaran perwal, nanti tim dari Satpol, Dishub, ataupun Polisi bisa langsung meluncur. Ataupun ada kejahatan pasti bisa terpantau," pungkasnya.