100 Napi Lapas Kelas I Semarang Ikut Upacara Hardiknas

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang menggelar upacara bendera dalam rangka Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di lapangan utama Lapas Semarang, Jumat (13/5).


Bertindak sebagai Inspektur Upacara Kalapas Semarang, Tri Saptono Sambudji. Turut hadir dalam upacara tersebut seluruh pegawai Lapas Semarang, CPNS, Taruna Poltekip serta perwakilan narapidana sebanyak 100 orang. 

Sedangkan untuk paduan suara dengan melibatkan tim paduan suara narapidana Lapas Semarang.

Kalapas Semarang saat membacakan pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia menyatakan bahwa selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi bersama seperti pandemi Covid-19, namun seluruh lapisan masyarakat bisa mengatasinya dengan baik.

“Hari ini adalah bukti, bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dan tidak takut untuk mencoba, kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis terdepan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan,” kutip Tri.

Kurikulum Merdeka Belajar yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran. Bahkan kini kurikulum merdeka belajar sudah di terapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan diseluruh Indonesia.

“Itu berarti ratusan ribu anak indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan,” tuturnya.

Tri juga mengajak pegawainya untuk tetap memiliki jiwa semangat dan bekerja keras dengan penuh dedikasi yang tinggi dan memenuhi hak-hak pendidikan bagi narapidana dengan memberikan program kejar paket A, B dan C bagi narapidana yang belum lulus pendidikan. 

“Mari kita bersama sama bergerak untuk terus meningkatkan dan menggerakkan pemajuan pendidikan dan kebudayaan di lingkungan Lapas, agar selalu bersinergi serta tetap semangat dalam berkinerja PASTI,” bebernya.

Ia menambahkan dengan dilibatkannya narapidana dalam kegiatan upacara ini adalah suatu bentuk pembinaan berbangsa dan bernegara agar narapidana dapat menjadi warga negara yang baik yang dapat berbakti bagi bangsa dan negaranya saat keluar dari lapas.

“Kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme darma bakti narapidana kepada negara juga menjadi pembuktian bahwa siapapun wajib turut serta dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan,” pungkasnya.