Sebanyak 958 calon jemaah haji asal Banjarnegara tengah mempersiapkan diri menuju Tanah Suci. Rangkaian manasik haji yang digelar sejak 13 April menjadi bagian dari upaya finalisasi sebelum keberangkatan mereka yang dijadwalkan pada 1 Mei mendatang.
- Pastikan Bansos di Kudus Tepat Sasaran, Validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial Wajib Dilakukan
- Terkena Dampak Efisiensi, Anggaran Pemkab Rembang Rp28 Miliar Hilang?
- Lepas 97 ASN Naik Haji, Hendi Pastikan Pelayanan Pemkot Semarang Tidak Terhambat
Baca Juga
Kegiatan pembekalan digelar di Golden Ballroom Surya Yudha Banjarnegara dan dibuka secara resmi oleh Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Senin (14/4) .
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banjarnegara, Karsono, mengatakan bahwa manasik tahun ini dilangsungkan dalam dua tahap, yakni tingkat kabupaten dan kecamatan.
"Manasik kabupaten kami gelar selama dua hari, 13 dan 14 April. Sementara manasik tingkat kecamatan berjalan selama enam hari, dari 13 hingga 17 April, dan akan ditutup dengan praktik terpadu pada 17 April," katanya.
Selain praktik rukun haji, para calon jemaah mendapatkan pembekalan syariah, pelatihan fisik dan mental, serta informasi teknis terkait kebijakan haji pemerintah tahun ini.
"Tujuan kami, jemaah dapat melaksanakan ibadah dengan tenang, sesuai tuntunan syariah, dan memahami protokol haji terbaru," ujar Karsono.
Menurut data Kemenag, 958 jemaah tersebut akan diberangkatkan dalam tiga kelompok terbang (kloter) yaitu kloter 2, 3, dan 4.
Mereka dijadwalkan bertolak dari Pendopo Banjarnegara menuju Asrama Haji Donohudan pada 1 Mei 2025, sebelum melanjutkan penerbangan ke Makkah keesokan harinya.
"Tiap kloter akan berangkat dengan selisih waktu sekitar enam jam. Koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan bagian Kesra sudah kami lakukan. Secara teknis, persiapan sudah nyaris rampung," ujar Karsono.
Ia menambahkan, tahap selanjutnya adalah penyelesaian manasik bagi ketua regu dan rombongan, serta konsolidasi petugas haji yang akan mendampingi.
Bupati Banjarnegara Amalia Desiana, dalam sambutannya, mengakui bahwa pelayanan ibadah haji masih memiliki kekurangan. Namun ia memastikan bahwa pemerintah daerah terus berupaya memperbaiki kualitas penyelenggaraan tiap tahunnya.
"Saya mohon maaf bila pelayanan belum maksimal. Tapi kami berkomitmen untuk memperbaikinya dari tahun ke tahun,"kata Bupati Amalia.
Ia juga menitipkan harapan kepada jemaah agar mendoakan kemajuan daerah selama berada di Tanah Suci.
"Pembangunan jalan tahun ini memang belum sepenuhnya terealisasi. Kami masih harus memprioritaskan perbaikan delapan hingga sepuluh jembatan yang menjadi akses vital antarwilayah," katanya.
- Ketua DPRD Jepara: Manasik, Bekal Penting Tunaikan Ibadah Haji
- Siapkan Mental, Ratusan Calhaj Batang Dibekali Praktik Manasik
- Sinergi Jaga Dana Desa, Kejari Banjarnegara Gandeng Pemda dan Pemdes